AHMAD YAHDIANIhttp://www.yahdianiahmad.blogspot.com/search/label/BAHAN%20AJAR

10 KESALAHAN BERKAS LAMARAN

10 KESALAHAN BERKAS LAMARAN PEKERJAAN

Resume atau berkas lamaran pekerjaan seharusnya berisi mengenai diri dan kelebihan kita. Hal itu seharusnya dibuat sengan ringkas, mudah dibaca, mudah dimengerti dan menonjoljkan mengapa kita yang sebaiknya dipilih untuk menempati pekerjaan yang kita tuju itu. Sebelum dikirimkan kita haru membaca berulang-ulang untuk memastikan bahwa isinya sudah cukup tepat dan menceritakan tentang diri kita.
Nah, untuk memastikan apakah resume kita sudah kengkap dan menghindari terempas dan ditolak karena kesalahan umum yang sebenarnya bisa mita hindari, berikut ini ada beberapa contoh kesalahan yang mungkin terjadi pada kita dalam membuat resume atau lamaran pekerjaan. Resume ini saya ambil dari Harian SRIWIJAYA POST Edisi Minggu, 5 Desember 2010. Semoga bermanfaat bagi kita semua yang sekarang sedang mencari pekerjaan.

1. Tidak menyertakan surat pengantar lamaran

Surat lamaran pekerjaan (bukan kurikulum vitae) bernilai penting pada saat pemroresan pembacaan surat lamaran pekerjaan. Banyak perusahaan yang langsung membuang berkas lamaran pekerjaan yang tidak menyertakan surat pengantar lamaran tersebut. Patikan bahwa kita menuliskan ringkasan riwayat diri kita dengan tepat pada cover letter. Jelaskan mengenai kualifikasi kita, jarak antara waktu kerja yang cukup jauh, serta informasi lainyang sekiranya dibutuhkan oleh perusahaan yang kita tuju.

2. Berpikir bahwa salah ketik itu wajar

Dalam surver yang dilakukan kepada para human resources department (HRD), kesalahan yang tersering mereka lihat dalam resume adalah kesalahan pengetikan atau sering disebut “typo”. Jangan segan untuk meminta orang lain membaca kembali berkas lamaran pekerjaan kita untuk memastikan tidak ada kesalahan tidak ada kesalahan, apalagi jika kita mengirim lamaran dalam bahasa Inggris atau bahasa lain yang sebenarnya belum kita kerahui.

3. Terlalu generik

Ada banyak contoh penulisan surat lamaran pekerjaan yang bisa kita contoh. Akan tetapi kita, saking umumnya, kadang para pembaca surat lamaran itu hafal polanya. Nah, pastikan kita menuliskan lamaran pekerjaan tepat guna dengan posisi yang kita tuju. Buat surat lamaran kita cukup personal dan tidak terlihat seperti kitas setengah hati melamarnya. Apalagi ternyata terselip perusahaan lainyang pernah kita coba kirim lamaran. Uhhh, sudah pasti berkas kita langsung disingkirkan.

4. Memfokuskan pada tugas, bukan hasil akhir

Ketimbang menuliskan daftar penugasan yang kita pernah kerjakan, lebih baik kita tuliskan apa saja hasil yang pernah kita dapatkan dan bagaimana hal tersebut bisa membantu perusahaan. Contoh, jika kita pernah berhasil berkontribusi pada pendapatan perusahaan saat mencapai penghasilan tertinggi dalam sejarah dengan program yang kita buat, maka tempat melamar akan sangat tertarik pada kita.

5. Obyektif egois

Para pencari pekerjaan akan mencoba melihat apakah kita adalah kandidat yang tepat untuk posisi di lembaga mereka. Jadi, apa pun yang ada di dalam resume kita seharusnya merujuk pada pengalaman dan keberhasilan kita. Ringkasan kualifikasi yang menceritakan mengenai keberhasilan kita akan lebih efektif ketimbang pernyataan tujuan kita yang generik.

6. Format resume yang “berbunga-bunga”

Tentu, penggunaan kertas berwarna pink dan penggunaan huruf yang besar-kecil dengan warna yang berbeda-beda akan membuat berkas lamarankita terlihat berbeda dan menonjol, tetapi bukan dalam artian yang bagus. Biasakan untuk menuliskan resume menggunakan kertas dan font yang standar saja. Gunakan tipe font Times New Roman berwarna hitam di atas kertas putih.

7. Salah cantum gelar dan tanggal

Salah satu kesalahan yang sering tertangkap adalah kesalahan pada pencantuman gelar. Ada yang saking bersemangatnya, gelar tersebut sudah dicantumkan pada saat ia mengirimkan lamaran, padahal wisudah atau kelulusannya baru akan diadakan bulan depan. Memaksakan hal tersebut bisa membuat kita terlihat seperti “berbohong”.

8. Alasan pergi dari kantor yang lama

Jangan mencantumkan sesuatu yang bernada negatif dalam resume kita (juga saat wawancara kerja). Jika kita meninggalkan posisi lama karena pengurangan tenaga kerja atau karena dipecat, sebaiknya ungkapkan hal tersebut hanya jika ditanya.

9. Mencantumkan terlalu banyak informasi personal

Jika tidak ada hubungannya dengan karir kita, tak usah cantumkan kegiatan pribadi kita. Begitu pun dengan tinggi atau berat badan (kecuali memang jika diminta) afiliasi dalam bidang agama, orintasi, seksual, hobi memancing, atau apa pun yang bisa berbalik meghakimi anda.

10. Telalu panjang

Jika ada pekerjaan di masa lalu yang tak relevan lagi dengan karir kita, sebaiknya tak usah dicantumkan. Panjang halaman resume tak lebih dari 2 halaman. Jadi, pastikan kita mencantumkan hal-hal yang relevan saja. Para manajer HRD, dalam survei yang dilangsungkan oleh Careerbuilder, 21 persen responden mengatakan resume yang lebih panjang dari 2 halaman terlalu panjang, membosankan dan banyak salahnya.

(Sumber: Sriwijaya Post Edisi Minggu, 5 Desember 2010, hal 15)

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungan teman-teman. silahkan postkan komentar teman semuanya. :-)