AHMAD YAHDIANIhttp://www.yahdianiahmad.blogspot.com/search/label/BAHAN%20AJAR

MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG TOLERANSI


A. Tidak Toleransi dalam Keimanan dan Peribadahan

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لاَ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2)وَلاَ أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلاَ أَنَاْ عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلاَ أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6) [الكافرون/1-6]

Artinya:
1. Katakanlah: 1."Hai orang-orang kafir, 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

TAJWID


Bacaan
Hukum Bacaan
Cara Membaca
Alasan
يَآيُّهَا 
Mad wajib muttasil
Yaa ayyuhaa (panjangnya 5 harakat)
Huruf mad bertemu huruf hamzah dalam satu kata
الْكَافِرُونَ 
Mad ‘arid lissukun
Al kaafiruun (panjangnya 2, 4 atau 6 harakat)
Huruf mad bertemu huruf mati berhenti (waqaf) dalam bacaan
أَنْتُمْ 
Ikhfa’
Ang tum
(dibaca samar. Suara huruf nun masih terdengar)
Nun mati bertemu huruf ta’ (salah satu huruf ikhfa)
عَبَدْتُمْ 
Idgham mutajanisain
Abattum (memasukkan huruf dal pada huruf ta’)
Huruf dal sukun bertemu huruf ta’ berharakat
أَعْبُدُ 
Qalqalah kubra
A’budd
Huruf dal berharakat sukun karena waqaf

Kandungan Ayat
·    Penegasan  bahwa tuhan yang disembah oleh nabi muhammad shallallâhu alaihi wasallam dan umat islam berbeda dengan  orang-orang kafir. Demikian juga dalam tata cara peribadahan
·        Penolakan  nabi muhammad shallallâhu alaihi wasallam dan umat  islam terhadap kaum kafir untuk mencampuradukan keimanan  dan peribadahan.

لاَ إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لاَ انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ [البقرة/256]
Artinya: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

B. Sikap Terhadap Orang yang Berbeda Pendapat

وَمِنْهُمْ مَنْ يُؤْمِنُ بِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ لاَ يُؤْمِنُ بِهِ وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِينَ (40) وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَاْ بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ (41) [يونس/40 - 41]

Artinya: 40. Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. 41. Jika mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".


Bacaan
Hukum Bacaan
Cara Membaca
Alasan
مِنْهُمْ 
Izhar
Minhum
Nun mati bertemu huruf ta
مَنْ لاَ 
Idhgam bilaa gunnah
Maala
Nun mati bertemu huruf lam
إِنْ كَذَّبُو 
Ikhfa
Ing kazzabu
Nun mati bertemu huruf kaf
بَرِيئُ 
Mad wajib muttasil
Bariiu
Juruf mad bertemu huruf hamzah dalam satu kata
تَعْمَلُونَ 
Mad ‘arid lissukun
Ta’maluun
(panjangnya 2, 4 atau 6 harakat)
Huruf mad bertemu huruf mati berhenti (waqaf) dalam bacaan
                   















KANDUNGAN AYAT
  • Umat manusia yang hidup setelah Rasulullah shallallâhu alaihi   wasallam diutus  terbagi menjadi dua golongan
  • Pertama golongan yang beriman  terhadap kerasulannya dan kitab suci al  Qur’an. Kedua golongan yang  mendustakan kerasulannya dan  menolak al Qur’an
  • Allah swt maha mengetahui  sikap dan perilaku  orang-orang baik yang meyakini kerasulan dan  kitab al Qur’an maupun  yang senantiasa mendustakan 
  • Menghadapi orang-orang yang mendustakan seyogyanya umat islam berpegang teguh dan meyakini bahwa nabi Muhammad shallallâhu   alaihi wasallam betul – betul rasul Allah swr yang terakhir dan  membawa kitab suci al Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat islam. 
C. Kebebasan Beragama

وقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا [الكهف/29]

Artinya: “Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”

TAJWID

Bacaan
     Hukum Bacaan
Cara Membaca
Alasan
مِنْ رَبِّكُمْ 
Idhgam bilaa gunnah
       Mirrabbikum                                     
Nun   mati bertemu huruf ra
فَمَنْ شَاءَ 
Ikhfa Haqiqi
Famany-syaa-a (suara nun masih terdengar tetapi samar)
Nun mati bertemu huruf syin
مِنْ وَ 
    Idhgam bigunnah
       Miwwa
Nun mati bertemu huruf wau
إِنَّآ أَعْتَدْنَا 
     Mad jaiz munfasil
       Innaa a’tadna
Huruf mad bertemu dengan hamzah pada kata berikutnya
نَارًا 
Mad iwad
       Naa raa
Tanwin fathah pada huruf ra di baca waqaf

Kandungan Ayat
  •  Kebenaran itu datangnya dari Allah swt.
  • Manusia sebagai individu memiliki kebebasan penuh untuk menentukan pilihan terhadap agama yang dianutnya.
  • Manusia yang memilih agama yang salah (yang tidak berasal dari Allah) dan mengandung menyekutukan Allah dianggap zalim.  Balasan bagi  orang zalim adalah neraka,

1 comment:

Terimakasih atas kunjungan teman-teman. silahkan postkan komentar teman semuanya. :-)