TIDAK MEMBAYAR ZAKAT, HARTANYA TERBLOKIR

Ketika sedang mengajarkan materi tentang zakat, saya menyampaikan tujuan dari pembayaran zakat itu sendiri yaitu; zakat berfungsi untuk menyucikan harta yang dimiliki. Dengan demikian, zakat bukanlah  mengurangi harta yang dimiliki. Dalam Islam ada dua macam zakat, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah bertujuan untuk menyucikan diri, sedangkan zakat mal bertujua untuk mensucikan harta yang dimiliki.

Pada penjelasan materi tersebut saya memberikan contoh perumpamaan  orang yang tidak mau membayar zakat, seperti ini. 

Mula-mula saya bertanya kepada siswa, apakah kalian mempunyai nomor telepon? serentak mereka menjawab "ada". Kemudian saya memberikan perumpamaan, "pernah kita menemui kartu sim yang mempunyai pulsa, akan tetapi kita tidak pernah memakai pulsa tersebut. Ketika kita mau mengirim SMS, menelpon atau mau internetan kita selalu meminjam dan memakai pulsa orang lain, tujuannya supaya pulsa yang ada di handphone kita tidak akan berkurang. Waktu berlalu, pulsa yang ada di kartu sim kita memasuki masa tenggang karena tidak pernah dipakai dan tidak diisi ulang, bahkan kita lupa bahwa kartu tersebut telah habis masa tenggangnya, dengan demikian kartu sim kita yang mempunyai pulsa tadi terblokir atau expired karena kita lupa isi ulang. 

Kartu yang telah expired atau terblokir, tentu tidak bisa dipakai lagi. Kita harus membeli kartu baru yang isi pulsanya lebih sedikit dari yang kita miliki sebelumnya, kerugian pasti kita rasakan. selain itu, kita juga rugi karena nomor teman-teman atau keluarga yang disimpan di kartu sim juga ikut hilang.

Dari analogi tersebut, kita mengetahui bahwa begitu juga dengan harta yang kita miliki. Jika harta yang ada pada kita tidak pernah dikeluarkan, bahkan kita cenderung pelit dengan harta tidak pernah bersedekah, zakat atau infak maka harta yang kita miliki tidak akan bertambah bahkan akan habis. 

  

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[ dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (At-Taubah: 103)